- PromoKe Turki cuma 17Jt-an
- PromoPotongan 10% untuk pembelian 4 pax semua paket wisata Bandung
Sejarah dan Keunikan Gula Cakar Khas Majalengka
1 August 2017 2.394x Nature
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kuliner khas daerah, termasuk berbagai jenis makanan dan minuman tradisional. Salah satu produk khas yang menarik perhatian adalah Gula Cakar dari Majalengka, Jawa Barat. Gula ini bukan sekadar pemanis biasa, tetapi memiliki sejarah panjang serta nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Artikel ini akan mengupas sejarah, proses pembuatan, serta keunikan dari Gula Cakar yang menjadikannya salah satu produk unggulan dari Majalengka.
Sejarah Gula Cakar di Majalengka
Gula Cakar adalah salah satu produk turunan dari gula merah atau gula aren yang sudah lama dikenal di Indonesia. Keberadaan gula ini di Majalengka diperkirakan telah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi para pengrajin gula di daerah tersebut.
Sejarah mencatat bahwa produksi gula di Majalengka sudah berkembang sejak zaman kolonial Belanda. Daerah ini memiliki banyak perkebunan aren yang menghasilkan nira berkualitas tinggi. Dalam upaya mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam ini, masyarakat mulai menciptakan berbagai varian gula, salah satunya adalah Gula Cakar.
Nama “Cakar” sendiri berasal dari bentuknya yang menyerupai jari-jari tangan atau cakar hewan, dengan tekstur yang lebih kasar dibandingkan gula merah biasa. Gula ini awalnya dibuat sebagai variasi dari gula batok atau gula cetak yang lebih umum dijumpai di daerah lain.
Proses Pembuatan Gula Cakar
Pembuatan Gula Cakar tidak jauh berbeda dengan proses produksi gula merah pada umumnya. Namun, ada beberapa tahapan unik yang membuatnya memiliki karakteristik khusus. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan Gula Cakar:
- Pengambilan Nira Aren
Proses dimulai dengan penyadapan nira dari pohon aren. Nira ini dikumpulkan setiap pagi dan sore untuk menjaga kualitasnya tetap segar. - Perebusan Nira
Nira kemudian dimasak dalam kuali besar hingga mendidih dan mengental. Proses ini memerlukan ketelitian agar tidak terlalu cair atau terlalu keras. - Pengadukan dan Pembentukan
Setelah cukup mengental, gula yang masih cair diaduk dengan cepat hingga mulai mengkristal. Pengadukan ini yang membedakan Gula Cakar dari gula lainnya, karena menciptakan tekstur kasar dan bentuk unik yang menyerupai cakar. - Pengeringan dan Penyimpanan
Setelah mengeras, gula dipotong atau dicetak ke dalam bentuk khasnya sebelum dikeringkan lebih lanjut. Gula yang sudah jadi kemudian disimpan dalam wadah tertutup agar tidak cepat lembab.
Keunikan Gula Cakar
Gula Cakar memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dari jenis gula lainnya, antara lain:
- Tekstur Kasar dan Keras
Tidak seperti gula merah biasa yang halus dan padat, Gula Cakar memiliki tekstur yang lebih kasar karena proses pengadukan yang khas. - Rasa Manis yang Khas
Dibandingkan gula putih atau gula aren biasa, Gula Cakar memiliki rasa manis yang lebih kuat dengan sedikit rasa karamel yang khas. - Aroma yang Harum
Karena dibuat dari nira aren asli tanpa bahan tambahan, gula ini memiliki aroma alami yang khas dan menggoda selera. - Tahan Lama
Proses pembuatannya membuat gula ini memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan gula merah biasa.
Manfaat Gula Cakar
Selain sebagai pemanis alami, Gula Cakar juga memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Sumber Energi Alami
Gula ini mengandung karbohidrat alami yang dapat memberikan energi instan bagi tubuh. - Kandungan Nutrisi yang Baik
Dibandingkan gula putih, Gula Cakar mengandung lebih banyak mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium yang baik untuk tubuh. - Penggunaan dalam Berbagai Olahan Makanan
Gula ini sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kue tradisional, minuman hangat, hingga berbagai makanan khas daerah.
Popularitas dan Pelestarian Gula Cakar
Seiring berkembangnya zaman, Gula Cakar masih tetap diproduksi di Majalengka dan beberapa daerah sekitarnya. Namun, jumlah pengrajin gula ini semakin berkurang karena regenerasi yang minim dan persaingan dengan pemanis modern.
Pemerintah setempat bersama kelompok usaha kecil menengah (UKM) terus berupaya melestarikan produksi Gula Cakar dengan memberikan pelatihan, bantuan alat, serta pemasaran melalui platform digital agar produk ini tetap eksis di pasar lokal maupun nasional.
Kesimpulan
Gula Cakar khas Majalengka bukan sekadar pemanis biasa, melainkan bagian dari warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan tekstur dan rasa yang unik, serta manfaat kesehatannya, gula ini tetap diminati hingga kini.
Pelestarian Gula Cakar perlu terus dilakukan agar generasi mendatang masih dapat menikmati kelezatan dan kearifan lokal yang terkandung dalam produk khas Majalengka ini. Dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah, Gula Cakar bisa tetap bertahan dan menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia di masa mendatang.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

10 Hal Unik Wisata Turki Yang Wajib Anda Tahu
Turki adalah salah satu negara yang menawarkan perpaduan luar biasa antara sejarah, budaya, dan keindahan alam. Dengan wilayah yang membentang di antara Eropa dan Asia, negara ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya begitu istimewa. Jika Anda berencana mengunjungi Turki, berikut adalah beberapa hal unik yang bisa Anda temukan saat berwisata ke san... selengkapnya

Roti Gempol Khas Bandung: Kuliner Legendaris yang Wajib Dicoba
Bandung, kota yang dikenal dengan udara sejuk dan kekayaan kulinernya, memiliki berbagai makanan legendaris yang selalu diburu oleh wisatawan. Salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Bandung adalah Roti Gempol. Roti ini bukan sekadar roti biasa, tetapi memiliki cita rasa khas yang menjadikannya favorit sejak puluhan tahun lalu. Dengan tekstur... selengkapnya

Situ Patenggang : Legenda Cinta Abadi Ki Santang dan Dewi Rengganis
Indonesia memiliki beragam cerita rakyat yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu yang terkenal berasal dari Jawa Barat, yaitu legenda Situ Patenggang. Situ Patenggang adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang menyimpan kisah cinta abadi antara dua tokoh utama, yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis. Legenda ini tidak han... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081214632228 -
Whatsapp
081214632228 -
Messenger
dutatouristama -
Email
admin@dutatouristama.com
Belum ada komentar